Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Rahasia Wanita Penyejuk Hati, Menumbuhkan Sifat Keibuan di Dalam Diri

Wanita dengan Kecantikan Hati dan Rupa

Pixabay



Catatan Pena Aisyah – 
Sahabat Aisyah, pernah gak sih kalian bertemu dengan wanita yang mempunyai fisik biasa saja. Namun, mampu menjadi penyejuk hati juga penentram jiwa?

Atau pernah juga bertemu dengan wanita yang mempunyai rupa bak mutiara. Namun, baru sebentar berinteraksi sudah merasakan tidak nyaman di dalam diri.

Coba pikir, apa yang membuat kita merasa seperti itu?

Jika semua bentuk kenyamanan didapatkan hanya karena fisik semata, tentu saja kita lebih nyaman berinteraksi dengan wanita yang memiliki wajah cantik, dibandingkan berinteraksi dengan wanita yang memiliki wajah biasa.

Nyatanya, fisik saja tidak cukup kalau tidak diiringi oleh akhlak yang mulia. Pembawaan yang lemah lembut penuh kasih sayang, tentu saja membuat hati menjadi tentram. Wanita seperti ini biasanya mempunyai sifat keibuan.

Sifat keibuan adalah bawaan dari lahir, tetapi bukan berarti sifat itu tidak bisa dibentuk dan ditumbuhkan dengan cara berperilaku. Lalu bagaimana caranya?

Nah, berikut ini Aisyah tuliskan beberapa cara untuk menumbuhkan sifat keibuan di dalam diri. Yuk, cek!

Pandai Mengelola Emosi


Untuk menumbuhkan sifat keibuan di dalam diri, hal pertama yang sahabat Aisyah harus tau adalah bagaimana cara mengelola emosi dengan baik. Emosi di sini bukan hanya sebatas marah, ya. Melainkan juga semua bentuk emosi. Baik itu senang, sedih, bahagia, kecewa, kesal atau pun perasaan lainnya.

Wanita keibuan bukan tipikal orang yang mudah meledak-ledak. Dia akan berusaha terlihat tenang dalam situasi seperti apa pun. Berekspresi juga sewajarnya saja dan tidak berlebihan.

Bahkan, kebanyakan yang terjadi, wanita keibuan akan menjadi penengah saat yang lain berseteru. Memberikan rasa tenang di saat yang lain merasa gundah gulana. Sosok penghibur dan pemberi semangat di saat yang lain merasa sedih atau putus asa.

Dia memang bukan malaikat yang selalu kuat. Kadang, ada kalanya mengalami perasaan yang membuat hatinya hancur. Hanya saja, dia pandai untuk mengalihkan semua bentuk emosi dengan hal-hal positif.

Sedih tidak membuatnya mengubur diri. Senang tidak membuatnya menjadi terbang. Semua dikelola dengan baik dan tidak berlebihan.

Menyayangi Anak Kecil


Seorang ibu identik dengan kasih sayang kepada anak. Begitu juga dengan sifat keibuan, artinya seorang wanita yang mempunyai sifat keibuan biasanya dia adalah wanita penyayang.

Jika sahabat Aisyah ingin mempunyai sifat keibuan, maka mulailah menumbuhkan rasa sayang kepada orang lain, terutama anak-anak.

Dekat dengan anak kecil bukan hal yang mudah. Butuh kesabaran yang tidak sedikit. Mungkin, ada juga sebagian dari kita yang malah merasa risih karena berada di lingkungan yang banyak anak-anak. Entah karena berisik, gaduh, terganggu kenakalan mereka, atau hal lain.

Namun, di sini kita harus membiasakan diri untuk belajar sabar. Bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang dalam memperlakukan mereka. Bagaimana pun juga kita semua akan menjadi seorang ibu.

Terbuka Pada Pasangan


Cara ke tiga yang sahabat Aisyah lakukan adalah terbuka pada pasangan. Ini berlaku bagi kalian yang sudah mempunyai pasangan, ya. Untuk yang masih menjomblo harap bersabar. Tetap smile, simpan dulu tips ini, in syaa Allah berguna sebagai bekal ke depan.

Oke, Aisyah lanjut lagi.

Seperti yang kita tau, menikah itu adalah menyatukan dua kepribadian yang berbeda antara suami dan istri. Perlu diingat, saat ijab qabul selesai, di saat itu pula tanggung jawab atas diri kita beralih kepada pasangan.

Kadang tidak bisa dipungkiri sifat ego di dalam diri masih tinggi. Nah, terbuka pada pasangan di sini gunanya untuk melatih diri, supaya kita bisa menerima saran atau pun kritik dari pasangan.

Ada perbedaan pendapat itu adalah hal yang biasa. Namun, cara kita menyikapinya dengan bijaksana itu baru luar biasa.

Menjadi Pendengar yang Baik


Sifat keibuan bisa juga ditumbuhkan dengan cara menjadi pendengar yang baik. Istilahnya menjadi penampung unek-unek bagi orang lain, terutama suami.

Wanita biasanya suka sekali curhat. Lebih suka didengarkan daripada mendengarkan.

Oleh karena itu, sekarang coba sedikit diubah. Sahabat Aisyah belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Usahakan diam dan menyimak kalimat demi kalimat yang dibicarakan seseorang.

Jangan sampai, ya. Baru sepatah orang lain berbicara, kitanya sudah nyerocos malah gantian bercerita.

Dengarkan dulu, sampai seseorang itu selesai. Jika diminta pendapat atau saran, baru berbicara. Itu pun tidak boleh langsung menghakimi atau sok menggurui.

Pandai Menjaga Rahasia Keluarga


Wanita penentram jiwa dengan sifat keibuan adalah seseorang yang pandai menjaga rahasia keluarga. Sahabat Aisyah pun harus demikian jika ingin memiliki sifat tersebut.

Kelemahan kita kaum Hawa ini biasanya sulit menjaga lisan. Kalau udah kumpul dengan teman-teman sefrekuensi, udah ngalir aja cerita tanpa bisa dikendalikan.

Lupa bagian mana yang harus di simpan dan yang mana pula patut dibagikan.

Maka, kita harus punya kontrol emosi tadi. Salah satunya agar tidak kelabasan dan bisa menjaga rahasia keluarga dengan rapat.

Memprioritaskan Kepentingan Bersama


Selain penuh dengan kasih sayang, wanita keibuan juga sering memprioritaskan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.

Egonya tidak tinggi. Mau mengalah jika itu memang diperlukan.

Misalnya, ketika di akhir pekan sahabat Aisyah lebih baik menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga, daripada hanya sekadar jalan-jalan bersama teman-teman.

Atau, kalau Aisyah sendiri lebih baik menggunakan uang untuk kebutuhan orang tua atau keluarga daripada dihabiskan sendiri demi sebuah hobby.

Sekali-sekali bolehlah memanjakan diri. Akan tetapi, jangan keseringan. Harus pandai memilih mana yang lebih dulu diprioritaskan.

Menjaga dan Merawat Penampilan


Langkah terakhir yang harus sahabat Aisyah lakukan adalah menjaga dan merawat penampilan.

Cantik tidaknya seseorang itu relatif, tergantung siapa yang memandang. Akan tetapi, bukan berarti melupakan kebersihan tubuh.

Kita pikir deh, jangankan orang lain, kita sendiri juga tidak nyaman jika berinteraksi dengan orang yang tidak menjaga kebersihan. Misalnya, jarang mandi, gak suka gosok gigi.

Gimana mau jadi penyejuk hati, yang ada malah merasa risih.

Catatan Pena Aisyah – Baiklah, mungkin itu saja yang bisa Aisyah bagikan untuk para sahabat Aisyah.

Semoga bermanfaat dan mendapat berkah selalu. Barakallahu fiik.

See you next time.

Post a Comment for "Rahasia Wanita Penyejuk Hati, Menumbuhkan Sifat Keibuan di Dalam Diri"