Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Wanita Mulia, Menyerahkan Kehormatan dengan Cara Terhormat

Jadilah Wanita yang Terjaga Kehormatannya




Tips dan Motivasi – Jika seorang wanita menyadari kalau dirinya sangat berharga, sudah pasti dia tidak akan mudah mengumbar perasaan kepada sembarang pria.

Dia akan berusaha untuk menjaga kehormatan di dalam dirinya. Dia juga akan berusaha menjadi wanita mulia yang berpegang kepada iman, serta teguh pendirian.

Meskipun dirinya berada di tengah lingkungan yang penuh godaan. Namun, dia tidak goyah sedikit pun.

Tidak takut berjalan sendirian. Tidak pula takut berbeda dari wanita kebanyakan. Baginya ridho Allah di atas segalanya.

Biarkan dijauhi manusia. Biarkan dikucilkan dari pergaulan. Asalkan Allah selalu ada bersamanya.

Wanita seperti ini tidak perlu mengumumkan kepada dunia kalau dirinya berharga, karena semua orang tahu bahwa dia memang punya nilai tinggi dan berkilau indah.

Keistimewaan yang dia punya pun, hanya orang-orang tertentu yang dapat melihatnya. Ibarat sebutir berlian, dia akan dijaga agar tidak jatuh ke tangan yang salah.

Oleh sebab itu, jadilah wanita terhormat lagi menjaga kehormatan, karena itulah yang akan membuat kita menjadi sebaik-baiknya perhiasan bagi dunia.

Wanita itu Mulia dan Berharga


Meski wanita adalah salah satu perhiasan bagi dunia. Namun, sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita salihah. Bahkan, lebih baik dari pada bidadari surga.


Selain Rasulallah, wanita salihah juga menjadikan para sahabiyah sebagai suri teladan di dalam hidupnya. Baik cara berpakaian maupun keteguhan dalam menata iman, karena mereka memang patut kita ikuti.

Jangan sampai kita malah mengidolakan seseorang yang jauh dari tuntunan Islam. Terjatuh dalam arus zaman tanpa peduli kalau itu adalah sebuah larangan. Bahkan, tanpa malu mengenakan pakaian yang kekurangan bahan hanya demi sebuah trend.

Banyak dari kita rela menghamburkan uang hanya demi menonton kemaksiatan. Lebih tahu kehidupan para artis daripada perjalanan hidup suri teladan kita, yaitu Rasulallah Salallahu ‘Alaihi Wassalam.

Ingatlah, kita ini berharga. Kita ini mulia. Islam datang mengangkat derajat kaum wanita. Jangan sampai kita menyepelekan perjuangan itu dengan merendahkan diri kita sendiri.

Tutuplah aurat dengan sempurna. Jagalah diri dari pergaulan bebas tanpa ada batasan. Jangan biarkan sembarang orang bisa menjamah tubuh ini. Jadilah sebaik-baiknya perhiasan. Jadilah bidadari baik di dunia maupun di dalam surga.


Jangan Rendahkan Diri dengan Cara yang Hina


Seorang wanita yang baik, tidak akan merendahkan dirinya dengan cara yang hina. Dia tahu apa yang dia miliki begitu berharga dan tidak bisa ditukar dengan materi, apalagi cuma diiming-imingi janji.


Meski di luar sana, fenomena hubungan tanpa ikatan pernikahan sudah menjadi kebiasaan. Namun, kita sebagai muslimah yang penuh penjagaan, sudah sepatutnya mengikuti apa yang menjadi tuntunan di dalam agama.

Jangan biarkan hati ini kotor hanya karena memberi ruang pada seseorang yang belum halal. Jangan bodoh, menghabiskan waktu dan pikiran untuk sesuatu yang belum pasti. Terlebih menyerahkan diri dengan dalih sebagai bukti cinta.

Itu bukan cinta, melainkan hawa nafsu yang sulit terkendali.

Untukmu salihah, ingatlah...

Cinta itu menjaga. Cinta itu bukan hanya sekadar bualan tanpa bukti nyata. Jangan mudah percaya oleh rayuan pria.

Jika dia memang cinta. Jika dia memang menginginkan untuk bersama. Dia akan datang menemui walimu.

Dia akan mewujudkan rasa cinta itu dengan cara yang mulia, bukan merampas kehormatanmu dengan cara yang hina.

Jagalah Kehormatan Sampai Tiba Saatnya


Akan ada perjalanan panjang sebelum seseorang itu datang. Serta akan banyak godaan yang menghampiri untuk menghancurkan benteng pertahanan.


Menjaga kehormatan itu tidak mudah. Karena wanita memang makhluk yang lemah. Mudah termakan rayuan, serta gampang kena tipu daya.

Sebelum penyesalan datang. Sebelum hanya ada ratapan. Persiapkan diri.

Jangan sekali-kali mencoba untuk masuk ke dalam perangkap setan, bergaul dengan pria yang bukan mahram tanpa ada keperluan.

Lebih-lebih membuka hati sebelum ada ikatan suci pernikahan. Jagalah kehormatan, sampai tiba di mana sudah sepantasnya hal itu dilakukan. Kita tidak pernah tahu apa yang menjadi pikiran para pria.

Mereka mengandalkan logika. Bukan seperti kita yang sering kalah oleh perasaan. Terkadang apa yang mereka ucapkan belum tentu sama dengan apa yang ada di hati mereka.

Jika seorang wanita sudah menyerahkan semua yang dia punya. Hancur sudah dirinya.

Bagaikan pepatah habis manis sepah dibuang. Ya setelah mendapatkan, banyak pria yang pergi meninggalkan. Kalau sudah seperti itu lantas siapa yang dirugikan?

Tentu saja wanita.

Dia rusak. Berbekas dan terhina, jika suaminya kelak tidak bisa menerima dia apa adanya.

Lantas si pria bebas melenggang tanpa beban. Dia bisa menjalani kehidupan baru tanpa derita seperti yang dialami wanita.

Belum lagi jika benih yang ditanam tumbuh menjadi manusia baru. Ah, berapa banyak para orang tua yang belum siap menerima kehadiran si buah cinta, dan kemudian memilih jalan pintas. Menghilangkan nyawa yang tidak berdosa tanpa terpikir kalau itu adalah dosa.

Jagalah harga diri, jagalah kehormatan. Nanti akan tiba waktu di mana semua itu engkau serahkan pada seseorang yang berhak mendapatkannya.

Menyerahkan Kehormatan Melalui Pernikahan


Sebelum seseorang itu menyentuh tangan walimu. Jangan biarkan dia menyentuh tanganmu. Apalagi merebut tahta di hatimu. Terlebih merampas kehormatanmu. Jangan!


Bersabarlah dalam penantian.

Teguhlah dalam pendirian.

Kalau sudah tiba waktunya, kalau memang sudah takdirnya. Momen itu akan datang. Memberi kesempatan untuk membuat engkau menjadi wanita yang menyerahkan kehormatan dengan cara terhormat, yaitu melalui pernikahan.

Jagalah kemulian diri.

Jagalah harga diri.

Tidak perlu khawatir tidak menemukan pasangan hanya karena terlalu membangun batasan dalam pergaulan. Kita memang perlu menyeleksi dengan siapa saja kita bergaul.

Bukan karena sombong. Bukan pula karena terlalu berlebihan. Kita hanya ingin mencari aman.

Siapa yang bisa menjamin kalau diri ini bisa kuat untuk tidak tergoda mengikuti perkembangan zaman tanpa ada batasan? Siapa yang bisa menjamin kalau kita bisa terhindar dari fitnah dunia yang ramai bertebaran?

Ingat...

Pernikahan adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan rasa cinta antara pria dan wanita.

Selain itu dusta.

Dan inilah saatnya menyerahkan Kehormatan dengan cara terhormat. Memberikan kesucian hanya kepada sang suami. Bukan melalui kemaksiatan.

Memasuki babak baru, menyulam hari demi hari dengan mendulang pahala di dalam rumah tangga. Selain itu ada janji yang indah dari Allah untuk para istri salihah. Apalagi kalau bukan surga yang penuh dengan kenikmatan.

Semoga aku, kamu dan para wanita muslimah lainnya tetap berdiri kokoh mempertahankan harga diri. Hingga gelar wanita salihah itu kita sematkan. Hingga surga kita dapatkan. Aamiin, ya Mujib.


Author : Aisyah Nantri

“Menulis adalah caraku bercerita kepada dunia.”

Selamat membaca di catatan pena Aisyah dan semoga ada manfaat yang didapat.

3 comments for "Wanita Mulia, Menyerahkan Kehormatan dengan Cara Terhormat"