Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Jomblo Baca! Sulit Dapat Jodoh, Mungkin 6 Hal Ini Penyebabnya

Tipe Orang yang Sulit Mendapatkan Jodoh




Jodoh itu misteri, tidak bisa ditebak apalagi diprediksi. Hanya Allah yang tahu dan hanya Allah yang berkuasa akan kemana takdir ini berlabuh. Kita tidak bisa memilih kapan dan dengan siapa kita berjodoh. Sekuat apa pun memaksa, jika takdirnya belum ada maka tidak akan pernah bertemu.

Banyak yang rindu menikah. Bahkan, ngebet ingin bertemu jodohnya, tetapi ketika Allah datangkan seseorang, dia malah tidak pandai membaca sinyal. Menepis dengan berbagai alasan sehingga membuat jodoh itu menjauh.

Banyak pula yang merasa siap menikah, ingin berumah tangga, tetapi ada kendala lain. Seperti, belum punya calon pasangan atau terpengaruh lingkungan sekitar.

Coba kalau kita mau lebih jeli. Perhatian apa yang salah di dalam diri ini, usia sudah menginjak angka dewasa. Keinginan sudah ada. Namun, jodoh sama sekali belum menghampiri.

Jangan-jangan kesalahannya ada di diri kita. Terlalu banyak alasan. Terlalu banyak hal yang dipikirkan. Sehingga penyebab sulitnya datang jodoh bukan karena belum dikasih. Melainkan secara tidak sadar menolak datangnya jodoh tersebut.

Di bawah ini ada beberapa hal yang menyulitkan kita dalam mendapatkan jodoh. Mungkin salah satunya, ada yang sista alami.

Pemilih, Pasang Kriteria Tinggi


Menikah niatnya menyempurnakan separuh agama. Bercita-cita mendulang pahala melalui rumah tangga, katanya lillahi ta’ala.

Namun, ternyata pasang kriteria terlalu tinggi. Tidak sadar pada kapasitas diri sendiri. Akibatnya dari ujung ke ujung tidak juga menemukan kecocokan dalam mencari pasangan

Misalnya, pihak wanita. Sebagian besar ingin mempunyai suami yang salih, tampan, kaya, pintar, sabar, pengertian, plus hafiz Al-Qur’an. Belum lagi deretan kriteria tinggi lainnya. Subhanallah ....

Itu spek malaikat kali, Sis.

Semua wanita juga pasti mau dapat yang seperti itu.

Pas lihat diri sendiri, wajah biasa-biasa saja. Dibilang salihah, juga masih berusaha. Prestasi cuma seadanya. Belum lagi sifat dan sikap masih sebelas dua belas dengan remaja bocah. Pria berkelas dan memenuhi kriteria di atas juga mikir-mikir untuk meminang.

Gini, yah.

Berkeinginan boleh, pasang target pun tidak ada yang melarang, tapi sewajarnya. Ingat, yang berkualitas akan memilih yang berkualitas pula. Intinya cari yang sekufu. Baik dari segi fisik, status sosial dan lain-lain. Jangan pasang target terlalu tinggi, yang penting agamanya baik. Itu udah memenuhi standar. Selebihnya bonus.

Ingin Meniti Karir Terlebih Dulu


Penyebab sulit dapat jodoh lainnya adalah karena ingin berkarir terlebih dulu. Ingin jadi wanita yang punya penghasilan sendiri. Terlebih jika punya pendidikan yang tinggi dengan segudang prestasi. Biasanya banyak wanita yang merasa sangat keberatan dan menyayangkan keputusan untuk menikah.

Belum lagi pekerjaan tersebut membuat kita menempati posisi yang menggiurkan. Keasyikan mencari uang dan mengejar impian untuk sukses. Dengan sematan wanita karir, mandiri, cantik, dan berprestasi. Makin membuat lupa akan pernikahan.

Padahal pendidikan tinggi bukan untuk mencari pekerjaan semata. Pendidikan tinggi justru lebih dibutuhkan di dalam rumah tangga. Bahkan, lebih penting dari pada kehidupan luar.

Contohnya untuk mengimbangi suami, dalam berbagai hal sehingga terciptalah rumah tangga idaman. Serta sebagai sosok pendidik yang berkualitas bagi anak-anak kelak. Ingat, guru yang baik adalah seorang ibu.

Merasa Belum Siap


Keinginan menikah itu sudah ada, tetapi terhalang oleh persiapan yang dirasa belum cukup. Jadi, kehidupan berumah tangga hanya ada dalam hayalan. Apalagi jika yang datang tidak sesuai harapan. Terlalu banyak hal yang dikhawatirkan sehingga takut untuk menjalani.

Merasa butuh waktu yang lebih lama lagi untuk belajar memaknai sebuah pernikahan. Kurang kesiapan mental. Kurang kesiapan finansial. Padahal jika jika mau berpikir tidak ada pernikahan yang sempurna.

Alasan ini termasuk salah satu penyebab sulitnya mendapatkan jodoh.

Belum Dapat Restu Orang Tua


Penyebab lainnya adalah restu orang tua. Ada sebagian dari pihak keluarga yang sangat detil dalam menentukan bibit, bebet dan bobot calon pasangan anak mereka.

Jika tidak sesuai dengan apa yang mereka targetkan, ya sudah. Pupuslah harapan sang anak untuk membangun rumah tangga bersama pria idaman.

Tidak ada yang salah. Semua orang tua pasti ingin anaknya mendapatkan kebahagiaan dengan mencarikan pasangan yang menurut mereka mampu membuat anaknya merasa paling beruntung di dunia. Namun, tidak sedikit orang tua justru membuat anaknya menderita.

Menjadi penghalang bagi keinginan sang anak untuk bersanding dengan orang yang dia cintai. Tidak sedikit pula orang tua yang memasang patokan terlalu tinggi hingga anaknya menjadi sulit untuk mendapatkan pasangan yang setara dan sekufu.

Terpengaruh Ruang Lingkup Pergaulan


Jangan salah, ternyata ruang lingkup pergaulan juga mempengaruhi pola pikir seseorang. Banyak yang sudah berusia dewasa, tetapi belum punya keinginan menikah karena melihat teman bergaulnya belum menikah.

Masih ingin merasakan kebebasan tanpa ada batasan atau terikat tali pernikahan.

Padahal dalam pandangan dan dari berbagai segi sudah sepantasnya kita berumah tangga.

Coba kalau misalkan kita bergaul dengan orang-orang yang sudah menikah, tentu lain lagi. Apa sih enaknya sendiri? Lihat teman-teman sebaya sudah punya keluarga kecil yang bahagia. Sementara kita gini-gini aja.

Trauma dengan Masa Lalu


Penyebab tersulit lainnya adalah trauma dengan masa lalu. Banyak yang takut menikah atau bahkan tidak ingin menikah hanya karena ada ketakutan di masa lalu. Sumbernya bisa dari diri sendiri, bisa juga dari orang-orang terdekat.

Misalnya, kita mengalami kegagalan dalam percintaan. Masih ada luka yang belum dapat disembuhkan. Sulit move on dari cerita masa lalu, sehingga tidak ada keberanian untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Atau ada kejadian yang tidak mengenakkan di dalam keluarga. Biasanya anak korban perceraian, broken home. Kesedihan dan rasa terpukul melihat orang tua berpisah memberikan rasa takut yang mendalam. Tentu hal tersebut semakin memperberat keadaan.

Anak korban perceraian banyak yang takut gagal. Takut mengalami hal sama dengan orang tuanya. Pikirannya belum bisa move on dan tidak berani membuka lembaran baru. Hal-hal di masa lalu masih terbayang-bayang di matanya.

Padahal jalan hidup setiap orang berbeda beda. Baik anak, orang tua, maupun saudara. Jadikan, masa lalu itu pelajaran bukan luka yang menyakitkan.


Baiklah.

Mungkin penyebab di atas hanya sebagai pembelajaran saja untuk lebih intropeksi diri, serta mengenali penyebab kecil seseorang sulit mendapatkan jodoh.

Kita hanya mampu berusaha dan berdo’a, selebihnya serahkan semua itu kepada Yang Maha Kuasa. Lambat atau cepat tidak masalah, karena memang itu yang terbaik. Asal tidak menutup mata untuk terus memperbaiki diri dan sadar akan kualitas diri.

Semoga jodoh itu cepat datang. Semoga jodoh itu adalah pasangan terbaik yang Allah pilihkan. Aamiin, ya Mujib.



Author : Aisyah Nantri

“Menulis adalah caraku bercerita kepada dunia.”

Selamat membaca di catatan pena Aisyah dan semoga ada manfaat yang didapat.

Post a Comment for "Jomblo Baca! Sulit Dapat Jodoh, Mungkin 6 Hal Ini Penyebabnya"