Tips Move On dari Mantan, Jangan Ragu Tinggalkan Dia karena Allah!
Kumpulan Tips Motivasi Move On untuk Remaja dan Dewasa
Terjebak di dalam hubungan tanpa ikatan, baik itu pacaran atau dalam masa pendekatan adalah sebuah kesalahan yang harus segera diperbaiki.
Kenapa?
Karena semuanya adalah tipu daya setan untuk menggoda anak manusia agar terjebak dalam hubungan yang tidak dibenarkan.
Memang berat saat semuanya mulai terasa manis, kemudian engkau berada di antara dua pilihan antara lanjut atau tinggalkan.
Seketika pernyataan itu membuat hati menjadi ambyar.
“Untukmu yang memutuskan berpisah karena takut akan dosa. Jangan ragu untuk melanjutkan langkah. Yakinlah! Akan ada hari bahagia di waktu yang tepat bersama orang yang ta’at.”
Wahai Salihah ....
Jangan biarkan hati menjadi kering merana hanya karena memikirkan dia yang belum tentu menjadi milikmu.
Hari demi hari tidak pernah luput dari bayang tentang dirinya, sedangkan dia belum tentu merasakan hal yang sama. Bahkan, yang lebih parahnya lagi, ada kemungkinan kalau diri ini tidak pernah dianggap ada.
Jangan hanya karena dia mengumbar janji manis dan memasang wajah ramah, lantas engkau langsung terpesona kemudian jatuh cinta. Merasa kalau hari-harimu akan suram tanpa dirinya.
Ah, tidak!
Mudah sekali dirimu tergoda. Ingat! Tidak ada pria di luar sana yang patut dicintai, sebelum dia menggenggam tangan walimu sambil mengucapkan ijab sah. Pernikahan adalah bukti keseriusan terhadap dirimu.
Itu adalah satu-satunya cara yang dapat dipercaya. Bukan dengan dia mengajak jalan-jalan ke luar rumah, atau mengirim pesan mengingatkanmu untuk makan dan mengumbar kata-kata mesra lainnya.
Kalau dia bilang sayang kepadamu, percayalah itu semua dusta. Jika engkau yakin dia adalah pelabuhan terakhirmu dan dirimu sudah merasa siap, jangan malu untuk minta kejelasan. Dari pada melanjutkan hubungan yang tidak tahu ujungnya akan kemana.
“Tunggu aku satu atau dua tahun lagi.”
Kalau itu yang keluar dari mulut si pria.
Ah, sudahlah!
Bergegaslah pergi menjauh. Untuk dirimu jangan ragu mengucapkan,
“Kutinggalkan engkau karena Allah Ta’ala.”
Ya, menunggu setahun dua tahun itu bukan perkara yang mudah. Serta bukan pula waktu yang sebentar. Tidak ada jaminan kalau dalam kurun waktu selama itu, engkau dan dia tidak ada interaksi yang bersifat personal.
Pertama memang bermula dari sapaan-sapaan tidak penting, lambat laun obrolan akan menjurus ke arah pribadi. Mulai saling melempar perhatian. Kemudian berlanjut masuk ke zona di mana kedua belah pihak merasa nyaman.
Walau pun, tidak ada punya akses untuk berkomunikasi. Namun, punya komitmen untuk salimg menunggu. Pasti akan ada celah setan untuk menggoda.
Pikiran tentang dia tidak mungkin tidak ada dan itu artinya hati sudah mulai terkena fitnah. Lagi-lagi tetap tidak dibenarkan hal yang demikian.
Mulai sekarang fokus terhadap dirimu sendiri. Kalau sudah waktunya, toh jodohmu akan datang sendiri. Persiapkan sebaik-baiknya dalam masa penantian, perbaiki kualitas diri dengan ilmu dan ilmu.
Kalau Allah Ta’ala menakdirkan kalian berdua berjodoh, mau dipisahkan sekian tahun pun pasti akan disatukan kembali. Kebalikannya, jika engkau dan dia tidak ditakdirkan berjodoh, meski telah bersama sama sekian tahun pun pasti akan dipisahkan.
Ambil aman!
Sayangi dirimu, sayangi hatimu dan pertebal iman di dada. Pupuk keyakinan kepada Allah Ta’ala kalau jodoh itu sudah diatur oleh-Nya.
Hapus semua galau dan risau di hati. Rasa berat untuk mengakhiri kisah cinta itu hanya ada di awal, lama kelamaan engkau akan santai dan terbiasa menjalani hari-hari tanpa dia.
Ubah kebiasaan, kalau sebelumnya waktumu banyak dihabiskan bersama dia. Sekarang ganti haluan dengan mencoba hal-hal baru di bawah ini.
Kenapa?
Karena semuanya adalah tipu daya setan untuk menggoda anak manusia agar terjebak dalam hubungan yang tidak dibenarkan.
Memang berat saat semuanya mulai terasa manis, kemudian engkau berada di antara dua pilihan antara lanjut atau tinggalkan.
Seketika pernyataan itu membuat hati menjadi ambyar.
“Untukmu yang memutuskan berpisah karena takut akan dosa. Jangan ragu untuk melanjutkan langkah. Yakinlah! Akan ada hari bahagia di waktu yang tepat bersama orang yang ta’at.”
Wahai Salihah ....
Jangan biarkan hati menjadi kering merana hanya karena memikirkan dia yang belum tentu menjadi milikmu.
Hari demi hari tidak pernah luput dari bayang tentang dirinya, sedangkan dia belum tentu merasakan hal yang sama. Bahkan, yang lebih parahnya lagi, ada kemungkinan kalau diri ini tidak pernah dianggap ada.
Jangan hanya karena dia mengumbar janji manis dan memasang wajah ramah, lantas engkau langsung terpesona kemudian jatuh cinta. Merasa kalau hari-harimu akan suram tanpa dirinya.
Ah, tidak!
Mudah sekali dirimu tergoda. Ingat! Tidak ada pria di luar sana yang patut dicintai, sebelum dia menggenggam tangan walimu sambil mengucapkan ijab sah. Pernikahan adalah bukti keseriusan terhadap dirimu.
Itu adalah satu-satunya cara yang dapat dipercaya. Bukan dengan dia mengajak jalan-jalan ke luar rumah, atau mengirim pesan mengingatkanmu untuk makan dan mengumbar kata-kata mesra lainnya.
Kalau dia bilang sayang kepadamu, percayalah itu semua dusta. Jika engkau yakin dia adalah pelabuhan terakhirmu dan dirimu sudah merasa siap, jangan malu untuk minta kejelasan. Dari pada melanjutkan hubungan yang tidak tahu ujungnya akan kemana.
“Tunggu aku satu atau dua tahun lagi.”
Kalau itu yang keluar dari mulut si pria.
Ah, sudahlah!
Bergegaslah pergi menjauh. Untuk dirimu jangan ragu mengucapkan,
“Kutinggalkan engkau karena Allah Ta’ala.”
Ya, menunggu setahun dua tahun itu bukan perkara yang mudah. Serta bukan pula waktu yang sebentar. Tidak ada jaminan kalau dalam kurun waktu selama itu, engkau dan dia tidak ada interaksi yang bersifat personal.
Pertama memang bermula dari sapaan-sapaan tidak penting, lambat laun obrolan akan menjurus ke arah pribadi. Mulai saling melempar perhatian. Kemudian berlanjut masuk ke zona di mana kedua belah pihak merasa nyaman.
Walau pun, tidak ada punya akses untuk berkomunikasi. Namun, punya komitmen untuk salimg menunggu. Pasti akan ada celah setan untuk menggoda.
Pikiran tentang dia tidak mungkin tidak ada dan itu artinya hati sudah mulai terkena fitnah. Lagi-lagi tetap tidak dibenarkan hal yang demikian.
Mulai sekarang fokus terhadap dirimu sendiri. Kalau sudah waktunya, toh jodohmu akan datang sendiri. Persiapkan sebaik-baiknya dalam masa penantian, perbaiki kualitas diri dengan ilmu dan ilmu.
Kalau Allah Ta’ala menakdirkan kalian berdua berjodoh, mau dipisahkan sekian tahun pun pasti akan disatukan kembali. Kebalikannya, jika engkau dan dia tidak ditakdirkan berjodoh, meski telah bersama sama sekian tahun pun pasti akan dipisahkan.
Ambil aman!
Sayangi dirimu, sayangi hatimu dan pertebal iman di dada. Pupuk keyakinan kepada Allah Ta’ala kalau jodoh itu sudah diatur oleh-Nya.
Hapus semua galau dan risau di hati. Rasa berat untuk mengakhiri kisah cinta itu hanya ada di awal, lama kelamaan engkau akan santai dan terbiasa menjalani hari-hari tanpa dia.
Ubah kebiasaan, kalau sebelumnya waktumu banyak dihabiskan bersama dia. Sekarang ganti haluan dengan mencoba hal-hal baru di bawah ini.
1. Perbaiki Hubungan dengan Allah Ta'ala
Menjalani hubungan sebelumnya adalah bukti kalau diri ini salah dan jauh dari Allah Ta’ala. Mana mungkin jika ingat akan hukuman-Nya masih berani melakukan cara itu. Atau memang sengaja pura-pura lupa?
Apa pun alasan yang ada, itu pertanda kalau hubungan dengan sang Maha Pencipta perlu diperbaiki. Kualitas ibadah memang harus ditingkatkan. Mulai berbenah diri, untuk menjadi hamba yang ta’at.
2. Dengarkan Kajian tentang Mudharatnya Pacaran
Salah satu pengecas semangat dan iman. Mendengarkan ceramah atau kajian yang berkaitan dengan apa yang dialami.
Sekarang zaman serba canggih, meski tidak bisa datang ke majelis ta’lim secara langsung, ceramah atau kajian semisalnya bisa dicari di internet. Misalnya, mendengarkan via youtube.
Penulis sendiri sering mendengarkan kajian dari Ustad Khalid Basalamah, Ustad Syafiq Risa Basalamah, Ustad Nuzul Dzikri, dan Ustad sunah lainnya.
3. Manfaatkan Harimu Berkumpul bersama Keluarga
Kalau sebelumnya waktu weekendmu banyak dihabiskan bersama dia, hingga tidak ada kesempatan untuk berkumpul atau bercengkerama bersama keluarga.
Sekarang ganti posisi, tidak ada salahnya ubah jadwal untuk menghabiskan waktu yang ada bersama mereka. Tidak ada ruginya berbincang hangat dengan orang tua, meningkatkan bakti pada keduanya.
Selain mempererat ikatan orang tua dan anak, juga berpahala, loh.
4. Cari Teman-teman yang tidak Pacaran
Apa jadinya kalau engkau memutuskan untuk tidak pacaran, tetapi tetap berada di dalam ruang lingkup yang berpacaran?
Pasti merasa sepi dan merasa berjuang sendiri. Kenangan akan sang mantan pun akan terus bermunculan. Apa lagi melihat teman-teman yang lain mengumbar kemesraan di depan mata.
Malah bukan move on yang didapat, melainkan rasa sakit karena rindu yang mendera semakin terasa menyiksa.
Maka dari itu cari teman yang satu frekuensi.
5. Menyibukkan Diri dengan Hal yang Bermanfaat
Pikiran akan gampang tergoda untuk memikirkan sesuatu yang sudah berlalu karena tidak ada kesibukan. Kebanyakan bengong membuat waktu kosong terbuang sia-sia.
Kenali diri dan apa yang engkau suka. Kembangkan hobbi menjadi sesuatu yang bisa mendatangkan kebaikan. Jangan pernah lelah untuk terus menggali potensi.
6. Jangan Lupa untuk Merawat Diri
Ingat, tubuh kita adalah titipan dari Allah Ta’ala yang harus dirawat dan dijaga. Mentang-mentang tidak punya pacar dan belum berpasangan lantas melupakan hal yang satu ini. Oh, salah besar!
Ini adalah salah satu aset berharga. Persembahkan kecantikan dan keindahan yang engkau punya hanya untuk suami saja.
Merawat diri tidak cukup sehari atau dua hari terus langsung kinclong, perlu waktu dan ketelatenan.
Jangan biarkan karena hubungan percintaanmu kandas, lantas membuat engkau malas. Membiarkan wajah kusam tanpa perawatan.
Tidak harus ke salon mahal, cukup lakukan semampunya di rumah.
Dari tips-tips di atas masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lain yang bisa dicoba. Pada dasarnya apa pun yang dirimu lakukan, niatkan semua itu hanya untuk menggapai ridho dari-Nya.
Tidak ada yang sia-sia selama masih berada di dalam koridor aturan Allah Ta’ala. Tetap berprasangka baik terhadap apa pun yang sedang dijalani.
Yakinlah!
Saat ini engkau sedang dibentuk menjadi sosok yang tangguh dan berkualitas. Sehingga kelak saat dia datang, kalian sudah berada di level terbaik menurut versi Allah Ta’ala.
Author: Aisyah Nantri
Selamat membaca di Catatan Pena Aisyah dan semoga ada manfaat yang didapat.
Sangat mendidik dan bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih
DeleteSelamat membaca di Catatan Pena Aisyah dan semoga ada manfaat yang didapat.