Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Masa Penantian! Kutunggu Khitbahmu di Dalam Do'a

Kumpulan Tips Motivasi untuk Remaja dan Dewasa




Canasyah - Ada 2 kemungkinan ketika engkau merasa jatuh cinta.

1. Tanda dari Allah Ta’ala agar dirimu mulai melabuhkan rasa pada dia.

2. Tanda bahwa dirimu sudah terfitnah karena mata dan hatimu tidak terjaga.

Maka dari itu, periksa kembali apa yang engkau rasa. Mana yang lebih kuat?

🌺🌺🌺

“Ketika hati sudah terfitnah, tidak ada yang bisa kulakukan selain memintamu di dalam do'a.”

Masa penantian adalah masa mendebarkan bagi setiap wanita. Tidak seperti pria yang sudah biasa mengungkapkan perasaan terlebih dulu, kaum Hawa ini malah identik dengan kebiasaan menunggu dari pada menjemput.

Meski demikian, sangat diperbolehkan jika wanita mau melamar pihak pria. Terlebih lagi jika itu pria yang salih, serta baik agama dan akhlaknya. Hal tersebut bisa disampaikan secara langsung atau melalui perantara.

Akan tetapi, berhubung kita hidup di belahan bumi bagian Timur. Sebagian besar kaum Hawa masih menjunjung tinggi adat Ketimuran. Mereka merasa malu kalau mengungkapkan perasaan terlebih dahulu kepada kaum Adam.

Namun, untuk menghapuskan perasaan yang ada, sepertinya tidak mungkin, dikarenakan hati sudah terfitnah dan tertaut sehingga sulit untuk dilepaskan. Jadi, sebagian besar wanita hanya diam menunggu sambil berdo’a agar dijodohkan dengan si dia.

Memang tidak mudah menghapus perasan yang sudah terlanjur datang. Butuh waktu dan proses yang tidak singkat. Jika memang demikian, mau mencintai dalam diam tidak masalah.

Dear Salihah ....
Sampaikan rasa rindumu kepadanya lewat do’a di sepertiga malam terakhir. Hanya itu cara yang bisa engkau lakukan. Mintalah kepada Dia yang punya segalanya. Merengeklah, karena memang semua ada dalam genggaman-Nya.

Sangat mudah bagi Allah Ta'ala untuk membolak-balikkan hati si dia. Jangankan, untuk menyatukan kalian berdua. Bahkan, daun yang jatuh pun sudah diatur oleh sang Maha Pencipta.

Tidak perlu mengejar untuk mendapatkannya, karena sesuatu yang menjadi milikmu akan tetap menjadi milikmu. Kalau sekarang belum dipersatukan karena memang belum waktunya, bukan karena kurang usaha.

Apa lagi melakukan ikhtiar dengan cara yang tidak dibenarkan. Sungguh itu bukan sesuatu yang dianjurkan. Tidak perlu tebar pesona untuk mendapat simpati dari dia. Sekuat apa pun engkau berusaha tidak akan berarti apa-apa jika Allah Ta’ala belum menakdirkan kalian bersama.

Sibuk memberi kode kalau diri masih sendiri dan ingin didekati, adalah hal yang tidak dibenarkan. Perbuatan itu hanya akan melalaikan untuk memperbaiki diri. Biarkan semuanya berjalan apa adanya. Bukankah kalau Allah Ta’ala menginginkan dua hati bersatu, maka Dia akan menggerakkan hati keduanya bukan hanya satu.

Ini sangat erat kaitannya dengan ilmu Tauhid, yakin dan percaya saja dengan apa yang telah dituliskan di atas Lauh Mahfuzh sana. Jika memang nama dia dan namamu ditakdirkan bersama. Sejauh apa pun kalian menjauh pasti akan bersatu.

Jangan perlihatkan kepada dunia kalau engkau sangat menginginkannya. Cukup sampaikan rasa ini di dalam do’a di sepertiga malam terakhir. Bukankah Allah Ta’ala sudah berjanji barang siapa yang meminta pasti akan diberi?

Perbanyak Istighfar Memohon Ampunan


Perbanyak istighfar dan memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang pernah dilakukan. Bisa saja, penyebab belum terkabulnya do’a dan harapan, dikarenakan dosa yang menjadi penghalang.

Mulai intropeksi diri, menyesali setiap khilaf dan salah yang sudah terlanjur dilakukan. Lakukan semua dengan hati yang tulus dan ikhlas. Terus berproses menjadi manusia yang Allah Ta’ala cintai.

Bersihkan Hati dan Pikiran


Mengkhayalkan diri bersanding dengannya bisa membuat hari-hari menjadi terganggu. Sekali lagi biarkan semua berjalan apa adanya. Rasa itu memang akan terus datang, tetapi bukan berarti harus terlena dalam buaian.

Isi hati dan pikiran dengan banyak berdzikir, memuji Allah Ta’ala yang sudah memberikan kehidupan sebagai sarana untuk mempertebal iman. Tingkatkan bentuk ketakwaan. Jangan hanya karena dia, lantas membuatmu melupakan Dia.

Jalani Semua Seperti Biasa


Memang benar adanya, ketika jatuh cinta datang mendera semua terasa serba salah. Semua tentang dia terus bermunculan. Makan tidak enak, tidur pun tak nyenyak karena hati terlalu merindu.

Teruslah melangkah maju ke depan. Jalani semuanya seperti biasa. Bahkan, harus tambah semangat untuk terus memperbaiki diri. Berproses untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Sampaikan Perasaanmu Di Sepertiga Malam


Menjauh dari dia yang membuat hatimu bergetar. Jangan hanya karena terlanjur cinta kepada dia, lantas dirimu merendahkan diri dihadapannya. Melakukan cara yang tidak dibenarkan, yaitu pacaran.

Kalau memang hati sudah lekat dengan dia, tetapi engkau malu untuk mengungkapkan. Sampaikan rasa itu dalam do’a di sepertiga malam terakhir. Ceritakan semuanya kepada yang Maha Pencipta. Tuangkan kerinduan lewat lirihnya suara dan air mata.

Do’a di sepertiga malam terakhir bagaikan anak panah yang melesat tepat mengenai sasaran. Bisa dibayangkan, peluang terkabulnya do’a sangat besar.

Saat semua orang menarik selimut untuk membuat tidur semakin nyenyak. Bangunlah! Laksanakan shalat tahajud semampumu. Mintalah apa yang diinginkan.

Terus Berdo’a dan Yakin Akan di Kabulkan


Do’a yang dipanjatkan bagaikan kayuhan sepeda yang terus berjalan. Semakin banyak berdo’a, maka akan semakin besar pula peluang akan dikabulkan.

Tidak ada yang sia-sia, tangan yang ditadahkan ke atas sana tidak akan pulang dalam keadaan kosong. Jangan risau kapan pintamu akan dikabulkan. Hanya Allah Ta’ala yang tahu waktu yang tepat untuk diberikan.

Jangan pula dirimu berputus asa. Mungkin waktunya bukan sekarang, tetapi pasti akan dikabulkan.Tidak dikabulkan di dunia, di akhirat kelak akan jadi tabungan pahala. Bukankah berdo’a juga termasuk bentuk ibadah kepada Allah Ta’ala.

Dear Salihah ....
Apapun yang terjadi, tetaplah berprasangka baik terhadap ketentuan-Nya. Ketika nanti inginmu belum terpenuhi, bukan berarti pintamu tidak dikabulkan. Semua ada alasan, Allah Ta’ala lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya.

Tetap bersemangat dalam memperbaiki diri. Biarkan saja mengalir seperti air. Pasti semua akan ada ujungnya dan penantian itu tidak akan sia-sia. Suatu saat, ketika tangis bahagiamu pecah, engkau tahu rencana Tuhan lebih indah dari pada yang dirimu bayangkan.

Tenanglah, melepaskan apa yang digenggam tidak akan membuat dirimu kehilangan. Jalani kehidupan ini dengan hati yang lapang, ikhlas, sabar dan bertawakal. Serahkan semua hasil akhir hanya kepada-Nya.

Untaian kalimat di atas semoga menjadi motivasi bagi seluruh wanita-wanita muslimah yang sedang berada dalam penantian, agar selalu menjaga diri dan tetap berada dalam keta’atan. Terlebih untuk mengingatkan diri penulis sendiri.

Jika ada kebenaran yang disampaikan itu semua karena Allah Ta’ala. Namun, jika ada kesalahan yang terselip, maka hal tersebut datangnya dari diri penulis sendiri. Semoga Allah Ta’ala memaafkan segala khilaf dan salah.

Aamiin ya Mujib ....

Author: Aisyah Nantri
Selamat membaca di catatan pena Aisyah dan semoga ada manfaat yang didapat.

Post a Comment for "Masa Penantian! Kutunggu Khitbahmu di Dalam Do'a "