Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Wanita itu Lemah Lembut, Bukan Lemah tak Berdaya

Bangkitlah dari Keterpurukan





Catatan Pena Aisyah - Kerasnya hidup harus dilewati dengan penuh perjuangan, bukan menyerah sebelum berperang. Dunia boleh saja menertawakan, tetapi wanita yang tangguh tidak mudah untuk dikalahkan.
 
Wanita ditakdirkan sebagai makhluk yang lemah lembut, bukan lemah tidak berdaya. Kita harus berusaha menjaga harga diri agar tidak terinjak oleh perubahan zaman yang terus bergerak.

Jangan berdiam diri karena merasa kalau wanita ada di bawah pimpinan seorang pria. Ketahuilah, kita menjadi wanita yang hebat bukan untuk menyaingi pria. Melainkan, menjaga keseimbangan ketika mendampingi mereka (pasangan).

Bersedih tidak dilarang, tetapi jangan berlarut. Bangkit. Kuatkan diri dan besarkan semangat. Berjuanglah tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain. Hadapi dunia ini dan buktikan kalau dirimu mampu melewatinya.

Semua orang pernah terluka, semua orang pernah meneteskan air mata. Jadi, jangan berpikir kalau hanya kamu yang diberikan ujian sedangkan yang lain dibiarkan begitu saja.

Tidak.

Anak tangga akan selalu tersedia bagi mereka yang ingin naik ke level yang lebih tinggi. Sekarang tinggal kita, mau terus mendaki atau turun ke bawah?

Menangis Bukan Simbol Kelemahan


Jika lelah sudah terasa begitu mendera, maka beristirahatlah sejenak. Bukan berhenti selamanya, tetapi untuk memulihkan tenaga agar bisa melanjutkan langkah.

Kita bukan malaikat yang hidup tanpa rasa. Menangislah kalau memang perlu menangis. Tidak ada yang melarang dan itu juga bukan hal yang memalukan. Kita ini manusia. Kita makhluk yang tidak ada daya upaya tanpa pertolongan dari Allah.

Menangis bukan simbol kelemahan. Justru, setelah menangis kekuatan itu akan tumbuh layaknya tanaman yang kering akibat kemarau kemudian disiram air hujan. Pernah bukan, dada sesak, pikiran kacau dan hidup serasa dikejar penderitaan?

Pasti pernah.

Terus apa yang harus dilakukan?

Menangislah di hadapan Allah. Cukup Allah, bukan sibuk mencari simpati manusia.

Lakukan. Nanti kamu akan tahu betapa dahsyatnya pertolongan Allah. Bukan hanya itu, rasakan ketenangan dan ketentraman yang Allah berikan saat kita berserah diri hanya kepada-Nya.

Jangan Takut Berjalan Sendiri


Hal yang paling berpengaruh dalam melemahkan mental kita justru datang dari orang-orang terdekat, salah satunya adalah keluarga atau pasangan.

Bukan karena mereka jahat dan ingin kita terpuruk. Namun, cara pandang setiap orang itu berbeda, begitu juga dengan mereka. Lantas, apa kita akan berhenti untuk meraih mimpi jika tidak ada seorang pun yang mendukung?

Kita bukan robot yang hidup berdasarkan apa yang orang lain mau. Kita merdeka, punya jalan hidup sendiri dan harus berani mempertanggung jawabkan atas segala keputusan yang telah kita ambil.

Jika kita yakin bahwa apa yang kita inginkan adalah hal baik, tidak melanggar aturan dalam beragama, berarti harus kita perjuangkan. Jangan berhenti dan jangan takut karena berjalan sendiri. Maju terus pantang mundur.

Hidup tidak Berdasarkan Penilaian Manusia


Jangan hanyut karena pujian, jangan lemah karena hinaan. Hentikan segala apa yang manusia ucapkan cukup di telinga, jangan lanjutkan di dalam hati jika hanya membuat langkah menjadi berhenti.

Kita hidup tidak berdasarkan penilaian manusia karena sekeras apa pun usaha kita lakukan untuk menyenangkan hati mereka pasti akan ada cela, pasti masih ada yang tidak suka. Jadi, ringankan beban dengan melakukan apa yang seharusnya kita lakukan menurut apa yang Allah inginkan.

Begitu juga dengan pujian. Betapa banyak manusia hancur lebur karena jatuh setelah dipuji. Merasa sombong dan berada di atas manusia lain. Tanpa sadar kalau itu hanyalah tipu daya dari mereka untuk saling menjatuhkan.

Cantik Saja tidak Cukup


Wanita harus menggenggam ilmu, wanita harus memeluk iman. Bukan mempertebal make up di wajah dan mengoleskan handbody semata. Cantik saja tidak cukup. Kita butuh bekal yang lebih berharga.

Ketika wanita cuma mengandalkan keindahan fisik, maka yang didapat hanyalah sebatas kekaguman pada pandangan mata. Mereka tertarik berdasarkan hawa nafsu, bukan cinta karena Allah. Saat kecantikan itu pudar, rasa itu juga pudar di hati mereka.

Belajarlah, agar kualitas diri yang kita miliki juga tinggi. Jangan minder ketika fisik yang kita miliki tidak secantik wanita di luar sana. Karena wanita yang punya kualitas bagus, akhlak yang mulia, serta wanita salihah, adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia.

Adapun jika Allah menganugerahi wajah yang cantik, fisik yang hampir sempurna, bersyukurlah. Rawat dengan iman dan hiasi dengan kecantikan hati dari dalam. Perindah pula dengan ilmu dan ilmu.

Berhati-hatilah dengan Perasaan


Wanita-wanita kuat adalah wanita yang lebih mengedepankan logika dibandingkan perasaan. Terutama ketika telah berhadapan dengan lawan jenis, jika tidak berhati-hati maka yang terjadi adalah jatuhnya harga diri seorang wanita ke dalam lubang kehinaan.

Jangan sombong merasa diri kuat, kita harus tetap waspada agar kehormatan sebagai wanita yang mulia tidak jatuh. Kita harus tahu kalau pria yang punya jam terbang tinggi, lihai membaca karakter dari wanita yang menjadi targetnya.

Baper.

Penyakit ini sulit terdeteksi. Namun, mudah menjangkiti. Saat rasa itu mulai timbul, koreksi apa yang terjadi hingga hal tersebut bisa menimpa. Mungkin hubungan kita dengan Allah sudah berjarak jauh, sehingga tabir perlindungan itu sudah menipis.
Jangan santai dan menganggap kalau itu adalah hal sepele.

Bergegaslah.

Berlari, dan minta agar Allah menjaga kita dari segala bentuk tipu daya setan melalui perasaaan. Jangan sampai menyesal kemudian hari di saat harga diri kita sudah dibeli dengan kata-kata manis tanpa bukti.

Catatan Pena Aisyah –
Sahabat Aisyah, kita diciptakan sebagai makhluk yang memiliki perasaan lembut, tetapi bukan berarti kita ini lemah dan tidak berdaya.

Jangan salah, kita juga bisa menjadi makhluk yang mematikan lagi berbahaya. Bahkan, sekelas raja pun bisa kita taklukan dengan mudah. Begitu juga sebaliknya, kalau kita tidak mampu mengendalikan diri, kita juga bisa hancur dan tidak lagi mempunyai harga karena rayuan seorang pria.

Wanita bukan budak bagi pria, bukan pula pimpinan bagi mereka. Kita adalah partner, di mana saat pria lelah karena berburu di luar sana, maka jadilah rumah tempat mereka melepas segala lelah.

Sahabat Aisyah, siapkan hati seluas samudera, agar sebesar apa pun ujian yang menimpa tidak akan mampu menggoyahkan apalagi menenggelamkan kapal yang berlayar.

Kita punya tujuan bukan berjalan tanpa arah. Kita punya Allah yang tidak akan meninggalkan dalam kondisi apa pun.

Genggam selalu kata-kata ini dalam hati:

“Selama Allah bersamaku, maka aku pasti baik-baik saja. Tidak ada yang perlu kukhawatirkan karena Allah yang lebih tahu apa yang terbaik untukku.”

Pegang dadamu dan rasakan ada ketenangan di dalam sana.

Segala sesuatu yang tadinya terasa begitu menyulitkan dan menjadi beban, seketika akan menjadi ringan. Allah yang berkuasa menghilangkan, dan Allah pula yang berkehendak memberikan jalan.

Post a Comment for "Wanita itu Lemah Lembut, Bukan Lemah tak Berdaya"